Langsung ke konten utama

Petugas Gabungan Tertibkan Lapak PKL di Jalan Pisangan Lama 2


Sebanyak 347 petugas gabungan melakukan penertiban di Jalan Pisangan Lama 2, Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (17/10). Penertiban dalam rangka refungsi saluran air yang saat ini di atasnya berdiri ratusan lapak pedagang kaki lima (PKL).

Usai menggelar apel bersama di pinggir Jalan Ahmad Yani, petugas gabungan langsung menuju lokasi penertiban. Satu alat berat turut dikerahkan untuk mempercepat pembongkaran lapak dan pengerukan puing di saluran.

Wali Kota Jakarta Timur, Muhammad Anwar mengatakan, penertiban dilakukan karena keberadaan PKL ini berdiri di atas saluran air. Mereka merupakan pedagang eks JT 53, yang sudah tidak diperpanjang lagi. Sebelumnya sudah disosialisasikan dan diberikan surat peringatan agar lapak dibongkar sendiri.

"Sosialisasi sudah lama kita lakukan rencana penertiban," kata Anwar.

Kasatpol PP Jakarta Timur, Hartono Abdullah menambahkan, penertiban 235 lapak ini melibatkan unsur Satpol PP, kelurahan, kecamatan, Sudin Sumber Daya Air, Sudin Bina Marga, Sudin Gulkarmat, TNI/Polri dan unsur terkait lainnya.

"Penertiban semua berjalan lancar tanpa hambatan karena sebelumnya memang sudah kita sosialisasikan. Ada 347 personel diturunkan dalam penertiban ini," tandasnya.




Artikel ini tayang di - Beritajakarta.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.