Langsung ke konten utama

Dinas PE Cetak 184 Wirausaha IKM Baru


Dinas Perindustrian dan Energi (PE) DKI Jakarta telah menciptakan 184 Wirausaha Industri Baru (WUIB) hingga September 2018 lalu.

Rinciannya, 35 WUIB dari Jakarta Pusat, 31 dari Jakarta Utara, 37 dari  Jakarta Barat, 42 dari Jakarta Selatan dan 39 dari Jakarta Timur.

Sekretaris Dinas PE DKI Jakarta, Asep Djatnaka mengatakan, 184 WUIB ini merupakan pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) yang telah melalui tahap P4 (perizinan) dan mendapat Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK).

"Saat ini sudah ada 7.040 pendaftar OK OCE melalui website okoce.me. Kemudian yang ikut pelatihan (P2) sebanyak 6.720, pendampingan (P3) 38 dan yang sudah terbit perizinan (P4) 184 WUIB," ujarnya,  Kamis (18/10).

Ia menuturkan, pihaknya sendiri mengalokasian anggaran sebesar Rp 11,7 miliar untuk penumbuhan WUIB tahun ini. Selama periode Januari hingga Oktober 2018 ini, realisasi penyerapan anggaran tersebut telah mencapai 63,50 persen atau Rp 5,6 miliar.

"Rp 8,9 miliar untuk di suku dinas. Sementara di dinas ada empat kegiatan dengan anggaran Rp 2,8 miliar," ucapnya.

Asep menambahkan, untuk mempercepat penumbuhan WUIB, pihaknya melakukan sejumlah kegiatan. Di antaranya pelatihan desain dan kemasan, pendaftaran merek dagang atau produk IKM ke Kementerian Hukum dan HAM serta pendampingan produk kreatif.

"Kami juga memfasilitasi IKM dalam penerbitan izin usaha di kantor dinas," tandasnya.




Artikel ini tayang di - Beritajakarta.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.