Langsung ke konten utama

Pemkot Jaksel Gelar Uji Emisi Selama Tiga Hari

Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan akan menggelar uji emisi kendaraan selama tiga hari berturut-turut. Kegiatan tersebut digelar sebagai upaya pengendalian pencemaran udara di Ibukota.
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Selatan, Syarifudin mengatakan, uji emisi ini digelar secara gratis bagi kendaraan pribadi dalam rangka pelaksanaan Evaluasi Kualitas Udara Perkotaan (EKUP).
"Kami akan gelar selama tiga hari uji emisi bagi kendaraan yang ada di Jakarta Selatan," ujarnya, Senin (23/7).
Menurutnya, kegiatan ini rutin dilaksanakan seiring meningkatnya volume kendaraan bermotor di Jakarta. Selain itu juga kurangnya kesadaran masyarakat untuk merawat kendaraan yang memicu menurunnya kualitas udara perkotaan.
Uji emisi ini sendiri digelar sesuai amanat Peraturan Daerah (Perda) DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 92 tahun 2007 tentang Uji Emisi dan Perawatan Kendaraan Bermotor dan Pergub Nomor 31 Tahun 2008 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor.
"Uji emisi kendaraan bermotor sangat diperlukan bukan hanya dalam rangka memenuhi amanat peraturan yang ada. Tetapi juga memberikan manfaat bagi pemilik kendaraan," kata Syarifudin.
Ia mengutarakan, rencananya uji emisi akan digelar mulai dari 24-26 Juli. Pada 24 Juli, uji emisi digelar di Halaman Taman Makam Kalibata, Jalan Raya Kalibata Kelurahan Duren Tiga, Pancoran.
Kemudian pada 25 Juli digelar di Halte Stasiun Universitas Pancasila (arah Depok) Jalan Raya Lenteng Agung Timur, Lenteng Agung, Jagakarsa. Sementara pada 26 Juli, uji emisi digelar di depan One Belpark Mall, Jalan RS Fatmawati, Pondok Labu, Cilandak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke