Langsung ke konten utama

Pembangunan Velodrome Rawamangun Rampung


Velodrome Rawamangun telah siap digunakan untuk arena balap sepeda pada perhelatan Asian Games mendatang. Hal ini dipastikan setelah proyek pembangunan velodrome tersebut rampung 100 persen.

Project Director Jakarta International Velodrome PT Jakpro, Iwan Takwin memastikan pembangunan Velodrome Rawamangun telah rampung dikerjakan atau telah mencapai 100 persen.
“Pembangunan Velodrome Rawamangun telah rampung dikerjakan dan kita juga telah mengantongi sertifikat dari Persatuan Balap Sepeda Internasional (UCI) bulan Juni lalu,” ujarnya, Selasa (25/7).
Dikatakan Iwan, hasil dari uji sertifikasi velodrome yang dilakukan oleh perwakilan UCI, Erik Weispfennig dalam surat resminya menyatakan Velodrome Rawamangun lolos kategori 1.
“Selama pengerjaanya tidak ada kendala, target awal saat pembangunan velodrome adalah 24 bulan, namun kami dapat merampungkanya dalam waktu 23 bulan,” tuturnya.
Ia menambahkan, anggaran pembangunannya kurang lebih mencapai Rp 665 miliar rupiah yang digunakan untuk membangun berbagai fasilitas berstandar internasional.
"Selain itu, velodrome ini juga telah dilakukan satu kali test event dan setiap hari digunakan Tim Nasional (Timnas) Balap Sepeda," tandasnya.

Artikel ini tayang di beritajakarta.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.