Langsung ke konten utama

Dua Hasil Audit Menyatakan PT GTJ dan PT NOEI Wanprestasi

DKI Pegang Dua Bukti Audit Wanprestasi Bantar Gebang
Sumber: beritajakarta.com
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku memiliki dua bukti audit yang menyatakan pengelola Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang melakukan wanprestasi.

Dengan kedua bukti audit itu, Pemprov DKI Jakarta berani untuk memutus kontrak dengan PT Godang Tua Jaya (GTJ) dan PT Navigat Organic Energy Indonesia (NOEI) selaku pengelola.
Bukti tersebut didapat Pemprov DKI dari dua instansi yakni Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan PriceWaterhouse Coopers yang merupakan auditor internasional. Hasil keduanya menyatakan PT GTJ dan PT NOEI melakukan wanprestasi dalam pengelolaan TPST Bantar Gebang.
"Kami punya dua audit. Yang pasti hasil audit BPK dan Pricewaterhouse Coopers mengatakan mereka wanprestasi," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (21/7).
Untuk memutus kontrak dengan pengelola, Basuki sengaja menunggu hasil audit dari auditor independen. Karena agar dimata hukum pemutusan kontrak ini lebih kuat membutuhkan dua alat bukti.
"Makanya kami mengundang auditor untuk melakukan audit. Itu kenapa kemarin SP3 kami tunda begitu lama. Karena kami sadar, kalau cuma satu dari BPK, makanya kami tunggu hasil audit yang kedua," tandasnya.
Seperti diketahui, sejak 19 Juli lalu Pemprov DKI Jakarta telah memutus kontrak dengan pengelola TPST Bantar Gebang. Ke depan Dinas Kebersihan DKI Jakarta akan melakukan swakelola untuk TPSP Bantar Gebang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Trotoar di Gambir Marak Parkir Liar

Sumber: beritajakarta.com Trotoar yang baru saja diperbaiki, di Jalan Balikpapan dan Jalan Hasyim Ashari, Gambir, Jakarta Pusat dipenuhi mobil yang parkir sembarangan. Hal ini jelas menggangu fungsi trotoar untuk penjalan kaki.