Langsung ke konten utama

Yuk Ikut Sayembara Desain Interior Tugu Monas dan PRTK Medan Merdeka


Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monumen Nasional (Monas) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mengadakan sayembara Desain Penataan Rencana Tapak Kawasan (PRTK) Medan Merdeka dan Interior Tugu Monumen Nasional.

Adapun pentahapan sayembara tersebut yakni, Pendaftaran dan Penerimaan Berkas Sayembara mulai 11-16 Desember 2018; Evaluasi Administrasi 14-17 Desember; Pengumuman Hasil Evaluasi Administrasi 17 Desember; Pemberian Penjelasan dan Survey pada 20 Desember 2018.

Kemudian, Batas Pemasukan Karya/Desain 21 Januari 2019; Evaluasi Teknis 22-24 Januari; Pengumuman Hasil Evaluasi Teknis 25 Januari; Evaluasi Presentasi 28-20 Januari; Penetapan dan Pengumuman Pemenang pada 30 Januari 2019.

Persyaratan peserta sayembara Penataan Rencana Tapak Kawasan Medan Merdeka yaitu;

1. Warga Negara Indonesia (WNI)

2. Kelompok, yang salah satu anggotanya memiliki kompetensi/keahlian dalam bidang arsitektur, arsitektur lanskap, atau arkeologi dan memiliki SKA Madya/Utama yang masih berlaku

3. Anggota kelompok berjumlah maksimum tujuh orang termasuk ketua. Kelompok dapat datang dari gabungan perorangan maupun konsultan (tetap atas nama kelompok)

4. Diperkenankan untuk bekerja sama atau berkolaborasi dengan disiplin ilmu lainnya dalam mengikuti sayembara ini

Selanjutnya, persyaratan Peserta Sayembara Desain Interior Tugu Nasional adalah sebagai berikut;

1. Warga Negara Indonesia (WNI)

2. Kelompok, yang salah satu anggotanya memiliki kompetensi/keahlian dalam bidang desain interior, arsitektur, kurasi museum atau desain grafis dan memiliki SKA Madya/Utama yang masih berlaku;

3. Peserta kelompok (Tim) maksimum 5 orang termasuk ketua. Kelompok dapat datang dari gabungan perorangan maupun konsultan (tetap atas nama kelompok).

4. Bagi peserta yang kelompok diperkenankan untuk bekerja sama atau berkolaborasi dengan disiplin ilmu lainnya (ahli teknologi informasi, ahli struktur, ahli ME, ahli budayawan, dan sebagainya dalam mengikuti sayembara ini.

Formulir pendaftaran dapat dilihat melalui website berita resmi Pemprov DKI Jakarta, beritajakarta.id. Peserta yang sudah mengisi formulir dapat mengirimkannya melalui email ke upkmonas@jakarta.go.id.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta, melalui pendekatan sayembara diharapkan tercipta suasana kompetisi terbuka untuk mendapatkan desain yang inovatif dan kekinian, namun tetap mencerminkan sejarah, budaya, dan filosofi bangsa.

"Kita akan pilih karya terbaik dari para ahli desain untuk dapat kita aplikasikan," ujarnya, Jumat (14/12).

Asiantoro menjelaskan, sayembara tersebut diselenggarakan untuk mengajak masyarakat luas berpartisipasi dan berkolaborasi memberikan karya terbaik untuk Ibukota.

"Saya yakin, banyak karya luar biasa yang bisa dihasilkan dan bagus-bagus. Untuk calon peserta yang membutuhkan informasi lebih lanjut bisa menghubungi UPK Monas di 021-3504333," ungkapnya.

Ia menambahkan, untuk sayembara Penataan Rencana Tapak Kawasan Medan Merdeka, Juara 1 akan diberikan hadiah sebesar Rp 150 juta, Juara 2 Rp 75 juta, dan Juara 3 Rp 40 juta.

Untuk Juara 1 sayembara Desain Interior Tugu Monas, sambungnya, disediakan hadiah sebesar Rp 120 juta, Juara 2 Rp 40 juta, dan Juara 3 Rp 20 juta.

"Selain hadiah berupa uang mereka juga berhak atas piagam dan sertifikat," tandasnya.




Artikel ini tayang di - Beritajakarta.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.