Langsung ke konten utama

Sea World Ancol Luncurkan 10 Akuarium Khusus Ubur-ubur


Sea World Ancol meluncurkan 10 akuarium baru khusus ubur-ubur bernama Jellyfish Sphere. Akuarium-akuarium tersebut menampung sekitar seribu ekor ubur-ubur dari jenis blubber, spotted, upside down, sea nettle dan moon jellyfish.

Vice President Sea World Ancol, Rika Sudranto mengatakan, peluncuran Jellyfish Sphere ini merupakan salah satu upaya untuk memberikan edukasi kepada pengunjung tentang seluk beluk ubur-ubur. Diakuinya, peluncuran Jellyfish Sphere termotivasi fenomena kemunculan ubur-ubur di Pantai Ancol beberapa waktu lalu.

"Dari fenomena alam ini kita ingin mempelajari lebih jauh tentang apa itu ubur-ubur dan menampilkannya sebagai wahana edukasi," katanya, Selasa (18/12).

Rika menjelaskan, dekorasi Jellyfish Sphere ini terbuat dari sampah botol plastik bekas di lingkungan Sea World Ancol. Penggunaan botok plastik ini, menurut Rika, untuk membangun awareness masyarakat berhenti menggunakan berbagai kemasan plastik.

Dia menambahkan, sejak setahun belakangan pihaknya tengah mempersiapkan pusat budidaya ubur-ubur yang rencananya dibangun di kawasan Sea World Ancol.

"Tidak ditampilkan, hanya di back office. Fungsinya untuk pelajar atau mahasiswa ingin memperdalam, karena di Indonesia belum ada fasilitas itu," tambahnya.

Untuk mewujudkan rencana tersebut, lanjut Rika, Sea World Ancol akan menggandeng pihak dari C ina dan Hongkong yang sudah lebih dulu memiliki pusat budidaya ubur-ubur.

"Mungkin dalam waktu dekat juga kita akan MoU dengan yang ada di luar," tandasnya.



Artikel ini tayang di - Beritajakarta.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.