Langsung ke konten utama

Petugas Gabungan Tagih Penunggak PBB-P2 di Jaktim


30 petugas gabungan di Jakarta Timur melakukan penagihan terhadap dua perusahaan yang menunggak Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan Pedesaan (PBB-P2).

Dua perusahaan penunggak PBB-P2 tersebut masing-masing berlokasi di Jalan Raya Bekasi, Cakung Barat dan Kawasan Industri Pulogadung, Cakung.

Dalam kegiatan ini, petugas juru sita dari Suku Badan Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (Suban PPRD) Jakarta Timur membacakan surat tagihan secara paksa.  Apabila dalam waktu 2X24 jam penunggak pajak tidak melunasi kewajiban pajaknya, maka juru sita bisa melakukan penyitaan terhadap aset yang ada.

Kepala Suban PPRD Jakarta Timur, Johari mengatakan, penagihan ini dilakukan karena dua perusahaan yang disambangi belum membayar pajak. Masing-masing sebuah perusahaan di Jalan Raya Bekasi, Cakung Barat dengan nilai tunggakan Rp 1,2 miliar sejak 2017.

Kemudian sebuah perusahaan di Kawasan Industri Pulogadung, Cakung senilai Rp 570,8 juta menunggak sejak 2015.

"Kita sudah peringatkan sebelumnya. Namun hingga kini belum bayar pajak juga. Makanya hari ini dilakukan penagihan paksa," ujarnya, Senin (17/12).

Ia berharap, setelah penagihan paksa yang melibatkan 30 personel gabungan hari ini, dua perusahaan tersebut bisa segera melunasi tunggakan pajaknya.

"Kita juga libatkan kepolisian, TNI dan Satpol PP," tandasnya.



Artikel ini tayang di - Beritajakarta.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Trotoar di Gambir Marak Parkir Liar

Sumber: beritajakarta.com Trotoar yang baru saja diperbaiki, di Jalan Balikpapan dan Jalan Hasyim Ashari, Gambir, Jakarta Pusat dipenuhi mobil yang parkir sembarangan. Hal ini jelas menggangu fungsi trotoar untuk penjalan kaki.