Langsung ke konten utama

Pemprov DKI Sudah Serahkan 813 Kartu Pekerja


Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) bersama Bank DKI telah menyerahkan sebanyak 813 Kartu Pekerja.

Kepala Dinas Nakertrans DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, pada Tahap 1 tanggal 15 November 2018 diserahkan 173 Kartu Pekerja bertempat di Jakgrosir Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Sementara, untuk Tahap 2 pada 28 November 2018 diberikan sebanyak 160 Kartu Pekerja bertempat di Pasar Bidadari, Jakarta Timur dan Pasar Kedoya, Jakarta Barat.

"Tahap 3 penyerahan dilakukan Sabtu, 15 Desember 2018 di PT Kaho Indah Citra Garment, Kawasan Berikat Nusantara, Jakarta Utara sebanyak 480 Kartu Pekerja," ujarnya, Senin (17/12).

Andri menjelaskan, program Kartu Pekerja ini dilaksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja berserta keluarganya. Selain itu, program ini diharapkan dapat menciptakan iklim hubungan industrial yang harmonis maupun berkeadilan, sehingga terwujud Jakarta yang maju kotanya dan bahagia warganya.

"Pemprov DKI berkomitmen meningkatkan kesejahteraan pekerja di Ibukota dengan memperluas manfaat Kartu Pekerja," terangnya.

Andri menambahkan, program ini disambut baik oleh para pekerja di Jakarta yang mulai mendaftarkan diri sebagai penerima Kartu Pekerja. Hingga saat ini, Dinas Nakertrans DKI telah menerima data dari 147 perusahaan dengan jumlah pekerja sebanyak 5.491 orang.

"Dari data itu, Dinas Nakertrans DKI Jakarta menyatakan 3.176 pendaftar lolos verifikasi dan sisanya masih berproses," tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, penerima Kartu Pekerja akan memperoleh tambahan manfaat di antaranya, menggunakan bus Transjakarta secara gratis, terdaftar sebagai anggota atau member Jakgrosir, mendapatkan subsidi pembelian kebutuhan pangan, serta anak yang bersekolah mendapatkan bantuan pendidikan KJP Plus.

Untuk mendapatkan subsidi bahan pangan murah, penerima Kartu Pekerja dapat melakukan pembelian di 111 lokasi pasar yang dikelola Perumda Pasar Jaya, 110 Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), 18 lokasi rumah susun, dua lokasi Meat Shop PD Dharma Jaya, dan Koperasi Serikat Pekerja yang ditetapkan oleh Tim Kerja.

Adapun syarat pengajuan Kartu Pekerja yakni, memiliki KTP DKI Jakarta, berpenghasilan maksimal setara dengan UMP+10 persen UMP, dan tidak dibatasi masa kerja.




Artikel ini tayang di - Beritajakarta.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke