Langsung ke konten utama

DPRD Kalbar Belajar Pengelolaan Pariwisata ke Pemprov DKI


Rombongan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Barat, Selasa (18/12), melakukan sharing informasi terkait pengelolaan pariwisata ke Pemprov DKI Jakarta.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Suriansyah mengatakan, Pemprov DKI sudah lebih maju dalam men erapkan regulasi pengelolaan pariwisata. Karena alasan itu, pihaknya memilih untuk melakukan studi banding ke Pemprov DKI.

"Provinsi Kalimantan Barat belum ada program unggulan untuk pariwisata. Bila pariwisata di Kalimantan Barat dikelola dengan regulasi yang jelas, sangat berpotensi jadi aset penerimaan daerah," ucap Suriansyah.

Diakui Suriansyah, banyak tempat pariwisata di Kalimantan Barat yang dikelola pihak ketiga sehingga tidak ada masukan retribusi bagi pemerintah daerah.

"Hasil studi banding ini akan kita koordinasikan dengan Dinas Pariwisata agar nantinya dapat diterapkan untuk menggali potensi wisata yang ada di Kalimantan Barat," tuturnya.

Kepala Seksi Regulasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Jehezekiel menjelaskan, Pemprov DKI sudah memiliki dasar hukum yang jelas tentang pengelolaan, pengembangan serta pembagian hasil dengan pengelola pariwisata, termasuk pelaku usaha kuliner, hotel dan tempat hiburan.

"Kepada anggota DPRD Kalimantan Barat, kami memberi masukan tentang kiat-kiat pengelolaan pariwisata sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah," tandasnya.



Artikel ini tayang di - Beritajakarta.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.