Langsung ke konten utama

Dinas Bina Marga Optimalkan Pemeliharaan Jalan


Dinas Bina Marga DKI Jakarta terus melakukan optimalisasi pemeliharaan berkala ruas jalan di Ibukota, termasuk flyover dan Jalan Layang Non Tol (JLNT) agar memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengendara.

Kepala Seksi Perencanaan dan Pemeliharan Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hans Mahendra, mengatakan, pemeliharaan berkala tahun ini untuk wilayah Jakarta Barat dilakukan di 23 ruas jalan, 15 di Jakarta Selatan, 27 di Jakarta Timur, 19 di Jakarta Pusat, dan di Jakarta Utara 9 ruas jalan.

"Mekanisme pemeliharaan berkala jalan adalah dengan melakukan coldmiling atau pengupasan aspal kemudian dilayer ulang," ujarnya, Jumat (14/12).

Hans menjelaskan, untuk JLNT pemeliharaan berkala dilakukan di JLNT Casablanca dan Antasari. Sedangkan, untuk flyover masing-masing yakni, Flyover Daan Mogot, Kampung Melayu, Klender, Pramuka, Kembang Kerep, Yos Sudarso, dan Flyover Kiapang.

"Anggaran untuk pemeliharaan berkala jalan di tahun 2018 sebesar Rp 242 miliar," terangnya.

Hans menambahkan, pemeliharaan berkala adalah pemeliharaan periode tahunan atau dilakukan beberapa tahun sekali. Pemeliharaan berkala bertujuan menambah umur jalan karena mengganti lapisan yang aus dengan lapisan baru.

"Kami lakukan bertahap mulai Juni lalu. Pemeriharaan berkala yang sudah menjadi rencana kerja dan dianggarkan tahun ini. S egera kita selesaikan," tandasnya.



Artikel ini tayang di - Beritajakarta.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke