Langsung ke konten utama

Tim Tanggap Ibukota Distribusikan Logistik ke Palu dan Sekitarnya


Tim Tanggap Ibukota mendistribusikan bantuan logistik seberat enam ton untuk korban gempa dan tsunami di daerah Palu dan sekitarnya.

Pendistribusian bantuan tersebut dilakukan bersama Persatuan Purnawirawan Angkatan Udara (PPAU), UNESCO, perusahaan dan perorangan.

Komandan Tim Tanggap Ibukota Salman Ansori menyampaikan, pendistribusian bantuan logistik tersebut tidak lagi difokuskan di wilayah Palu.

"Kita fokuskan ke daerah pelosok yang sulit ditembus aksesnya,” ujarnya, Kamis (18/10).

Bantuan logistik tersebut, kata Salman, didistribusikan ke tiga desa yakni Desa Soulowe, Dusun II, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi; Desa Baliase, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi dan Desa Labuan Toposo, Kecamatan Tawaeli, Kabupaten Donggala.

"Bantuan yang dibagikan mulai dari pakaian layak pakai, tenda, selimut, susu, biskuit, popok bayi dan orang tua, hingga mainan anak-anak," ungkapnya.

Koordinator Pengumpulan Logistik PPAU Yoga Wardana menuturkan, bantuan logistik ini terkumpul sejak 2 hingga 14 Oktober. Sebelum diterbangkan ke Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, pada Senin (15/10) siang, bantuan logistik ditimbang dan dikumpulkan terlebih dahulu di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

"Di Bandara Halim, logistik diangkut dengan dua pallet. Satu pallet kira-kira beratnya 3 ton," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Desa Soulowe, Sujono mengapresiasi dan berterimakasih atas bantuan logistik ke wilayahnya. 

"Sekarang bantuan logistik sudah masuk,” ucapnya.

Sekretaris Desa Labuan Toposo Ilman Gafar juga mengapresiasi bantuan tersebut. Bantuan logistik ini selanjutnya akan didistribusikan ke para orang tua dan anak-anak di 200 rumah terdata terkena bencana gempa.

"200 rumah tersebut tersebar di sejumlah dusun seperti Dusun Pado Gimbo, Dusun Dalika, Dusun Simou, Dusun Sisere, dan Dusun Mavusu,” tandasnya.




Artikel ini tayang di - Beritajakarta.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.