Langsung ke konten utama

Sudinhub Jaktim Dukung Pengoperasian Bus JAC Pondok Gede-Bandara Soeta


Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) Jakarta Timur, mengapresiasi pengoperasian bus Jabodetabek Airport (JA) Connexion, yang melayani warga Pondok Gede, Jatiasih, Cipayung dan sekitarnya menuju Bandara Soekarno - Hatta, Tangerang, Banten.

Kepala Sudinhub Jakarta Timur, Mohammad Soleh mengatakan, dengan dioperasikannya bus Atrium Pondok Gede (APG) menuju Bandara Soekarno - Hatta, Tangerang, akses transportasi umum bagi warga menjadi bertambah sehingga, nantinya penggunaan kendaraan pribadi bisa berkurang.


"Ini merupakan program pemerintah menyediakan angkutan masal berbiaya terjangkau. Kita imbau masyarakat menggunakan moda transportasi ini untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi," ujarnya, Jumat (19/10).

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jakarta  (BPTJ), Bambang Prihartono menjelaskan, rute bus menuju Bandara Soekarno - Hatta perlu ditingkatkan lantaran hampir rampungnya landasan pacu tambahan yang akan memicu peningkatan jumlah penumpang. Pemesanan tiket nantinya juga bisa dilakukan melalui aplikasi.

"Nanti kita mulai bicara aplikasi, bagaimana masyarakat bisa booking seat dari APG, biar masyarakat nggak khawatir," tuturnya.

Direktur Agra Mas, David Ariawan menyebut, rute yang diluncurkan tersebut, merupakan rute ketiga bekerja sama dengan BPTJ. Sebelumnya rute Ciawi - Bandara, dan Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur- Bandara, sudah lebih dulu beroperasi.

Menurut David, pihaknya menyediakan sepuluh unit bus, yang akan diberangkatkan setiap empat puluh lima menit sekali dari APG. Untuk menikmati layanan, pihaknya mengenakan tarif Rp 40 ribu sekali jalan bagi tiap penumpang.


Ia menyebutkan, waktu tempuh APG menuju Bandara Soekarno - Hatta sekitar satu setegah jam. Waktu tempuh akan sangat bergantung waktu pemberangkatan dan pada jam sibuk, yakni pada pagi dan sore hari yang diyakini waktu tempuh akan lebih lama.


"Plus minus kita ambil satu setengah jam, dari sini. Kalau macet parah bisa lebih lama, kalau lancar ya bisa lebih cepat," tandasnya.



Artikel ini tayang di - Beritajakarta.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke