Langsung ke konten utama

PT MRT Jakarta Siap Jajaki Bisnis Ritel dan Iklan


Untuk menambah pendapatan perusahaan, PT Mas Rapid Transit (MRT) Jakarta siap jajaki bisnis ritel dan usaha periklanan.

"Untuk menambah sumber pendapatan perusahaan, selain hasil dari penjualan tiket kami juga akan jajaki usaha ritel dan bisnis periklanan," ujar Agung Wicaksono, Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, Jumat (19/10).

Dikatakan Agung, strategi penjajakan usaha ritel dan iklan tersebut telah sesuai peraturan dan mandat yang diberikan pada PT MRT Jakarta untuk membangun infrastruktur, mengoperasikan kereta dan menjalankan bisnis.

Untuk iklan, sambung Agung, pihaknya akan menjalin kerja sama dengan mitra dalam menyeleksi pengiklan dengan lokasi iklan yang telah ditentukan oleh pihaknya.

Sumber pendapatan slot iklan di dalam stasiun akan menjadi daya tarik tersendiri karena diperkirakan masing-masing stasiun MRT akan dilalui 173 ribu penumpang setiap harinya. Pendapatan lain berasal dari sektor ritel dan fesyen.

Direktur Pengembangan Pasar Dalam Negeri Bekraf, Sappe M Sirait mengatakan, pihaknya akan mulai melakukan tahapan kurasi setelah ada calon peserta UKM yang telah ditentukan oleh PT MRT.

“Setelah peserta ada kami akan menunjuk kurator yang expert tentang produk-produk yang layak untuk pasar, kemudian hasil dari kurasi akan diberikan kepada PT MRT, " tandasnya.


Artikel ini tayang di - Beritajakarta.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.