Langsung ke konten utama

225 Pedagang Binaan di Meruya Urus IUMK dan NPWP


Sebanyak 225 pedagang binaan di di Lokasi Binaan (Lokbin) Meruya, Rabu (17/10), memanfaatkan layanan pengurusan Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)  yang digelar Unit Pelayanan (UP) Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kembangan, Sudin KUKMP dan Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Barat, Rabu (17/10).

Kepala UP PTSP Kecamatan Kembangan, Chairul Baihaqi mengatakan, layanan jemput bola ini untuk memfasilitasi pedagang binaan di Lokbin Meruya mengurus IUMK dan NPWP.

"Kami menargetkan dari kegiatan one day service yang digelar hari ini, seluruh pedagang binaan memliki IUMK dan NPWP," ujar Chairul.

Kepala KPP Jakarta Kembangan, Supirman menambahkan, pedagang binaan yang telah diterbitkan NPWP wajib menyetorkan pajak sebesar 0,5 persen dari total omset penjualan setiap bulan.

"Pajak yang disetorkan dilakukan secara mandiri. Kami juga menggelar layanan serupa bekerja sama dengan pihak terkait yakni lurah, camat dan pengelola pusat perbelanjaan untuk menfasilitasi pedagang kecil mengurus NPWP," jelasnya.

Sementara Kasatpel KUKMP Kecamatan Kembangan, Ricardo mengungkapkan, pihaknya secara bertahap  menfasilitasi anggota yang mengikuri program OKE OCE  untuk mengurus IUMK dan NPWP.

"Pengurusan IUMK dan NPWP wajib dimiliki peserta OK OCE untuk mengajukan pinjaman modal ke perbankan atau P7. Kami juga memfasilitasi pedagang binaan yang berjualan di lokasi sementara maupun binaan untuk perizinan serupa," tandasnya.  



Artikel ini tayang di - Beritajakarta.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke