Langsung ke konten utama

11.001 Warga Jakbar Telah Ikut Pelatihan Wirausaha


Hingga 15 Oktober 2018, tercatat sudah 11.001 warga dari delapan wilayah kecamatan di Jakarta Barat telah mengikuti pelatihan kewirausahaan atau tahap 2 program OK OCE yang digelar Suku Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (KUKMP).

Kepala Sudin KUKMP Jakarta Barat, Nuraeni Silviana mengatakan, tahap pelatihan digelar di delapan kecamatan yang dibagi dalam beberapa gelombang.

"Target peserta program OK OCE yang ditetapkan setiap kecamatan sebanyak 1.000 peserta. Hingga saat ini delapan kecamatan di Jakarta Barat telah melampaui dari target peserta yang ditetapkan," kata Silvi, Rabu (17/10).

Diungkapkan Silvi,  hingga saat ini sudah 18.023 warga dari selapan kecamatan telah mendaftarkan diri untuk menjadi anggota OK OCE.  Mereka terdiri dari 9.216 warga yang mendaftarkan diri melalui website okeoce.me dan 8.813 warga mendaftar langsung ke Sudin KUKMP maupun kelurahan setempat.

Dari jumlah tersebut, lanjut Silvi, yang telah mengikuti tahapan pelatihan (P2) sebanyak 11.001 peserta, tahapan ketiga atau pendampingan 947 peserta dan 436 peserta telah mengajukan perizinan UMK atau tahap keempat.

Ia mengungkapkan, pihaknya juga secara rutin menggelar bazar atau tahap pemasaran di tingkat kecamatan dan kota yang diikuti sebanyak 828 peserta.

"Hingga saat ini, kami juga telah membimbing sebanyak 32 peserta untuk pelatihan penyusunan laporan keuangan atau tahap P6," tandasnya.



Artikel ini tayang di - Beritajakarta.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Trotoar di Gambir Marak Parkir Liar

Sumber: beritajakarta.com Trotoar yang baru saja diperbaiki, di Jalan Balikpapan dan Jalan Hasyim Ashari, Gambir, Jakarta Pusat dipenuhi mobil yang parkir sembarangan. Hal ini jelas menggangu fungsi trotoar untuk penjalan kaki.