Langsung ke konten utama

Pemprov DKI Dirikan 50 Kampung Siaga Bencana

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendirikan 50 Kampung Siaga Bencana (KSB) selama musim penghujan tahun ini. KSB tersebut didirikan untuk korban banjir yang membutuhkan tempat penampungan dan kebutuhan pokok.


" Saat ini sudah siap 50 KSB di beberapa wilayah kelurahan yang menjadi titik rawan bencana banjir"
"Saat ini sudah siap 50 KSB di beberapa wilayah kelurahan yang menjadi titik rawan bencana banjir. KSB ini nanti juga menjadi tempat penampungan logistik dan pendistribusian," kata Tarmijo, Kepala Bidang Perlindungan Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta, Senin (22/8).
Tarmijo menyebutkan, 50 KSB ini di antaranya didirikan di Kantor Kelurahan Pejaten Timur, Kantor Kelurahan Marunda, Kantor Kelurahan Pengadegan, Kantor Kelurahan Kampung Melayu dan Kantor Kelurahan Cipinang Melayu. KSB yang didirikan akan dikelola warga di wilayah masing-masing. Sementara seluruh barang kebutuhan logistik di KSB disediakan Pemprov DKI Jakarta.
"Kita berikan bahan. Masyarakat berperan aktif di sana. Ada karang taruna, pekerja sosial tokoh masyarakat, dan seterusnya. Mereka yang membantu kita," ucapnya.
Tarmijo menargetkan akan menambah jumlah KSB dari 50 menjadi 76 hingga 2017 mendatang. KSB sendiri tidak hanya difungsikan untuk menangani banjir, tetapi juga bencana lainnya.


"KSB tetap bisa difungsikan. Karena fungsi KSB menyediakan kebutuhan dasar secepat mungkin bagi korban yang terkena dampak bencana," tandasnya.‎

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.