Langsung ke konten utama

Sekolah Izinkan Orangtua Antar Anak Selama Sepekan

Hari pertama masuk sekolah, ratusan orangtua murid mengantarkan anak-anaknya ke sekolah, Senin (18/7).


"Orangtua boleh mengantar sampai sepekan. Seterusnya, orangtua cukup mengantar sampai pintu gerbang "
Seperti di Sekolah Komplek SDN 01 dan 02 Cipayung, Jakarta Timur, ratusan orangtua murid mengantarkan anaknya bersekolah di hari pertama. Bahkan mereka ikut upacara pengibaran bendera. Sebagian orangtua memadati areal parkir dan teras sekolah hingga jalan lingkungan di luar sekolah.
Kepala SDN 01 Cipayung, Pinondang Panjaitan mengatakan, selama sepekan ke depan, orangtua murid kelas satu diberikan kesempatan mengantar anak-anaknya hingga ke dalam sekolah. Namun, hari selanjutnya dibatasi sampai gerbang sekolah.
"Orangtua boleh mengantar sampai sepekan. Seterusnya, orangtua cukup mengantar sampai pintu gerbang. Ini untuk mengajari anak agar mandiri dan dewasa serta percaya diri," ungkapnya, Senin (18/7).
Menurutnya, di hari pertama sekolah, orangtua murid dipersilahkan mengenal semua guru. Hal ini juga agar guru mengetahui anak didiknya.
Ia mengimbau agar seluruh siswa bersemangat sekolah ditahun ajaran baru. Salah satunya mengikuti kegiatan upacara setiap Senin pagi, jam 06.30. Semua siswa harus ikut upacara dan pintu gerbang ditutup. Bagi yang terlambat tidak bisa ikut upacara. Karena itu orangtua harus mengantar anak-anaknya tepat waktu.
Sementara, Kepala SDN 02 Cipayung, Siti Khotijah mengatakan, di hari pertama sekolah tidak ada Masa Orientasi Sekolah (MOS). Yang ada hanya perkenalan sekolah untuk kelas 1. Sedangkan kelas 2 ke atas tidak ada masa perkenalan sekolah.
"Masa perkenalan sekolah tiga hari untuk kelas 1. Agar kenal dengan ruang kelas, guru kelas, guru olahraga dan guru agama," kata Siti Khotijah.
Mishel (28), salah satu orangtua murid mengatakan, sengaja mengantarkan anaknya yang baru kelas 1. Walau rumahnya dekat, namun karena baru pertama kali sekolah, anaknya butuh pengawalan. Pihak sekolah juga malah menyarankan agar mengantar hingga ke sekolah selama sepekan ke depan.
"Kebetulan anaknya rada cengeng, jadi harus diantar dan ditunggui sampai pulang. Tapi minggu depan ya harus ditinggal saat jam belajar sekolah," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.