Langsung ke konten utama

PKL Pasar Lama Balimester Bersedia Ditata Ulang

Sumber: beritajakarta.com
Sejumlah perwakilan pedagang kaki lima (PKL) Pasar Lama Balimester, Jatinegara, Jakarta Timur, dikumpulkan.
Mereka dikumpulkan di kantor Kecamatan Jatinegara untuk mencari kesepakatan bersama terkait penataan PKL.
Pantauan Beritajakarta.com, dalam pertemuan tersebut hadir pula pengurus RT dan RW, para pemilik toko, paguyuban PKL, PD Pasar Jaya,  Suku Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKMP) Jakarta Timur dan Satpol PP.
Camat Jatinegara, Nasrudin Abu Bakar mengatakan, dari hasil pertemuan yang berlangsung sekitar 1,5 jam, seluruh pihak sepakat lapak PKL Balimester ditata ulang.
Namun ada sejumlah catatan dari PD Pasar Jaya dan para pemilik toko terkait batasan penataan lapak PKL.
"Sudin KUMKMP Jakarta Timur dan PD Pasar Jaya rencananya akan meninjau lokasi, Kamis (14/7) besok," kata Nasrudin, Rabu (13/7).
Ia menjelaskan, dalam penataan tersebut, akan diatur mengenai jarak antara toko dengan lapak PKL untuk koriodor selebar 120-150 sentimeter. Di setiap pintu masuk toko juga ada akses jalan selebar 1,5 meter.
"Hal lainnya, tenda PKL paling depan, bagian atapnya tidak menempel dengan Gapura Selamat Datang," sambungnya.
Sementara itu, Koordinator PKL Pasar Lama Balimester, Junaedi mengakui pada prinsipnya PKL setuju dengan adanya penataan lapak. Mereka juga bersedia lapak dagangannya dimundurkan sekitar 20-30 sentimeter dari yang ada saat ini.
"Besok lapak kita mundurkan di belakang tanaman agar jalan menjadi lebar dan lapak juga terlihat rapi," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke