Langsung ke konten utama

Pengangkatan CPNS Guru Bantu Tak Terpengaruh Perampingan

Pengangkatan ribuan guru bantu yang lulus seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) DKI Jakarta tahun 2015, tidak terpengaruh perampingan PNS. Sesuai rencana, mereka akan diberikan Surat Keputusan (SK) CPNS secara bertahap pada tahun 2016, 2017 dan 2018.


" ‎Yang diangkat itu mengisi pensiun. Tetap zero, jadi tidak menambah jumlah pegawai yang ada sekarang karena ada yang pensiun diganti"
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, Agus Suradika mengatakan, secara keseluruhan ada sebanyak 4.800 guru bantu yang lulus seleksi CPNS. Pada tahun 2016, ada sekitar 1.500 guru bantu diangkat jadi CPNS. Pemberian SK CPNS dilakukan tiga gelombang.
"Gelombang satu bulan lalu sekitar 400, gelombang dua bulan ini, sekitar 700. Gelombang tiga bulan depan, sekitar 400," katanya di Gedung Dinas Teknis di Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Kamis (14/7).
Agus memastikan, guru bantu yang diangkat menjadi CPNS tidak terpengaruh rencana Pemprov DKI Jakarta melakukan perampingan PNS. Sebab, guru bantu yang diangkat CPNS ditempatkan menggantikan guru berstatus PNS yang pensiun.
"‎Yang diangkat itu mengisi pensiun. Tetap zero, jadi tidak menambah jumlah pegawai yang ada sekarang karena ada yang pensiun diganti‎," ujarnya.
Menurut Agus, pemberian SK terhadap seluruh guru bantu yang telah lulus CPNS, rampung tahun 2018 mendatang. Jika setelahnya Pemprov DKI Jakarta masih kekurangan tenaga pendidik, maka akan direkrut pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) sesuai Undang-Undang Aparatur Sipil Negara.
"Yang kosong-kosong kita isi P3K. Kalau Peraturan Pemerintah tentang P3K sudah turun," tandasnya.‎

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.