Langsung ke konten utama

DKI Angkat 741 Guru Bantu Jadi CPNS

Sebanyak 741 guru bantu diangkat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)‎.


" Bapak dan Ibu ‎diangkat juga jadi CPNS DKI. Tapi ingat, ini masih C, belum jadi PNS ya"
Penyerahan surat keputusan (SK) pengangkatan guru bantu ini diberikan langsung oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.
"Akhirnya, setelah lama menanti, Bapak dan Ibu ‎diangkat juga jadi CPNS DKI. Tapi ingat, ini masih C, belum jadi PNS ya," katanya saat memberikan SK CPNS untuk para guru bantu di Gedung Dinas Teknis di Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Kamis (14/7).
Djarot menjelaskan, SK CPNS ini akan naik menjadi PNS selang satu tahun. Namun, jika dalam proses CPNS, guru bantu melakukan tindakan tidak terpuji, maka SK CPNSnya akan dicabut.
Untuk itu, Djarot berpesan agar guru bantu ini memberikan pelajaran dan contoh yang baik untuk siswanya.
"‎Guru itu asal kata dari Guguk dan Tiru. Guguk artinya perkataan. Tiru itu perbuatannya. Kalau misalnya daripada merusak semuanya nggak bisa diguguk dan ditiru, balik aja jadi guru bantu batalin aja CPNSnya," tegas Djarot.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, Agus Suradika menerangkan, pengangkatan SK CPNS ini merupakan kali kedua untuk guru bantu.
"Jadi ini gelombang kedua. Rencananya kita ada tiga gelombang. Gelombang ketiga itu diberikan bulan depan," tandasnya.
Guru bantu yang mendapatkan SK CPNS ini  merupakan guru bantu yang lulus tahun 2015.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.