Langsung ke konten utama

Dialog di RS Harapan Bunda Berujung Ricuh

Sumber: beritajakarta.com
Pertemuan antara warga dengan perwakilan manajemen Rumah Sakit (RS) Harapan Bunda, kembali berakhir ricuh. Para orangtua yang memvaksinasi anaknya di rumah sakit itu merasa pihak rumah sakit tidak mampu memberikan keterangan dan pertanggungjawaban sesuai harapan.

Sebelumnya, puluhan warga kembali menggeruduk dan bertahan RS Harapan Bunda, sejak pagi tadi. Sama seperti hari sebelumnya, merekamenuntut penjelasan dan pertanggungjawaban peredaran kasus vaksin palsu di rumah sakit.
Selanjutnya, sejumlah pejabat RS Harapan Bunda hadir mewakili pihak manajemen, memberi penjelasan pada warga siang tadi. Namun keterangan yang disampaikan dirasa tidak memuaskan hingga memancing emosi warga.
Seto Anggoro Setiadi, Ketua Komite Medis Bedah RS Harapan Bunda, yang berniat menyudahi pertemuan pun menjadi bulanan-bulanan. Beruntung, pihak kepolisian dan keamanan bisa mengamankan yang bersangkutan sehingga terhindar dari kerumunan massa.
Intan (26), salah satu orangtua balita korban vaksin palsu, mengaku sangat kecewa dengan sikap rumah sakit yang tidak bertanggungjawab. "Ini belum kelar malah main tinggal saja. Dimana rasa tanggungjawabnya," keluhnya, Jumat (15/7).
Hingga sore jelang malam tadi, sekitar 60-80 warga masih berkumpul di RS Harapan Bunda. Sebagian dari mereka terlihat berkumpul dan saling berkomunikasi bertukar pikiran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.