Langsung ke konten utama

Basuki Minta Pompa Waduk Pluit Segera Diperbaiki

Basuki Minta Pompa Waduk Pluit Segera DiperbaikiGubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama meminta agar empat pompa di Waduk Pluit segera diperbaiki. Mengingat meski telah memasuki musim kemarau, namun sedang terjadi fenomena La Nina.

"Ini hujan terus, kan ada La Nina, jadi enggak ada cerita Juni-juli enggak hujan. Kan terus hujan loh, makin ke Januari-Februari makin gede "
"Ini hujan terus, kan ada La Nina, jadi enggak ada cerita Juni-juli enggak hujan. Kan terus hujan loh, makin ke Januari-Februari makin gede," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (14/7).
Kerusakan pompa terjadi pada travo yang menuju ke mesin. Setelah dihitung anggaran yang dibutuhan untuk perbaikan mencapai Rp 200 juta. Sehingga perbaikannya harus menunggu lelang terlebih dahulu.
Namun Basuki, meminta agar anggaran untuk perbaikan dihitung ulang. Jangan sampai nilai komponen dinaikan terlalu tinggi. "Dari travo ke mesin berapa duit sih kabel doang rusak? Sekitar Rp 200 juta katanya, jadi mesti nunggu lelang. Jangan-jangan beli di Glodok di bawah Rp 200 juta tuh kabel, digedein komponennya," tegasnya.
Menurut Basuki, dengan rusaknya empat pompa di Waduk Pluit akan berpengaruh dengan banjir di Jakarta. Karena beberapa aliran sungai dibuang ke Waduk Pluit. "Kalau pompa rusak nanti apa pasti suruh tutup dong Waduk Pluit. Kalau ditutup, sama lagi mau nenggelemin barat. Ini namanya sabotase halus," ucapnya.
Basuki menambahkan, DKI telah mengambil alih pengelolaan Waduk Pluit. Namun untuk perawatan masih dilakukan oleh operator. Karena masih terbawa dengan perjajian lama, dimana operator melakukan perawatan dengan jangan panjang.
"Ini sudah diambil DKI. Persoalan kami, dulu banyak pompa dilelang sekaligus maintenance, nah saya jadi suudzon juga kenapa orang berani maintenance jangka panjang," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Trotoar di Gambir Marak Parkir Liar

Sumber: beritajakarta.com Trotoar yang baru saja diperbaiki, di Jalan Balikpapan dan Jalan Hasyim Ashari, Gambir, Jakarta Pusat dipenuhi mobil yang parkir sembarangan. Hal ini jelas menggangu fungsi trotoar untuk penjalan kaki.